PURWOREJO -
Pimpinan Komisariat-Komisariat IMM Universitas Muhammadiyah Purworejo masih
dalam serangkaian Semarak Milad ke-51 IMM mengadakan Talkshow Jurnalistik yang mengangkat tema “Buatlah
Tulisanmu Bersuara” di Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo pada
tanggal 18 April 2015. Sekitar 200 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo
mengikuti talkshow jurnalistik tersebut yang merupakan kegiatan
terakhir dalam rangkaian acara Semarak Milad ke-51 IMM Universitas Muhammadiyah
Purworejo. Acara yang digelar di Ruang Seminar Kampus Timur Universitas
Muhammadiyah Purworejo ini menghadirkan narasumber Deni Asy'ari, M. A (Direktur
Perusahaan Suara Muhammadiyah) dan Kusno Setyo Utomo, S.Sos, SH (Wartawan Radar
Yogyakarta).
IMMawan Agus
Catur Aditya Nugraha selaku ketua pelaksana mengatakan tujuan talkshow
jurnalistik
ini untuk mengenalkan secara langsung kepada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Purworejo tentang dunia jurnalistik terutama media cetak maupun
media online. Dalam acara ini mahasiswa akan lebih mengenal sosok jurnalis yang handal, sekaligus dapat berdiskusi segala
hal tentang dunia kepenulisan maupun jurnalistik. Selain itu acara ini juga
untuk menampung sekaligus melihat potensi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purworejo dalam bidang kepenulisan.
Lebih lanjut IMMawan
Agus Catur Aditya Nugraha menjelaskan selain penyampaian materi dan diskusi,
mahasiswa juga dapat meyadari pentingnya menulis dalam dunia juralistik dalam
menunjang akademik dan juga upaya menciptakan mahasiswa untuk tertarik menulis
dan memiliki cita-cita melangkah ke dunia jurnalistik.
Pembantu
Rektor IV Universitas Muhammadiyah Purworejo Bapak Rofiq Nurhadi, M. Ag. yang
sekaligus Pembina IMM Universitas Muhammadiyah Purworejo menyambut baik
kegiatan talkshow jurnalistik di
kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam sambutannya beliau mengatakan
bahwa Universitas Muhammadiyah Purworejo sangat membuka pintu berbagai kegiatan
yang dapat meningkatkan kemampuan akademik dan non akademik mahasiswa yang akan
menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa mendatang. Mahasiswa akan
mempunyai ketertarikan tersendiri jika mengikuti kegiatan seperti yang
dilaksanakan IMM Universitas Muhammadiyah Purworejo kali ini. Tapi jangan
sampai kritis kalian (mahasiswa) dalam menulis di dunia jurnalistik menimbulkan
fitnah. Ini yang tentunya harus kalian (mahasiswa) hindari, Ujarnya.
Dalam acara Talkshow Jurnalistik tersebut, diawali dari pertanyaan seorang moderator IMMawati
Anik Arifah yang menyakan apakah masih loyal kondisi pers saat ini, dengan pelbagai
issu tentang media yang di miliki kaum elit tertentu. Dan kedua pembicarapun
menjawab dengan sudut pandang masing-masing.
Deni Asy’ari, M.A (Direktur Suara Muhammadiyah)
mengawali orasi ilmiahnya dengan mengatakan ‘ilmu itu seperti binatang buruan, dan menulis adalah pengikatnya’ untuk
itu maka menulislah wahai kalian mahasiswa dimulai dari menulis ringan terlebih
dahulu. Beliau juga mengatakan ‘menulislah dengan apa yang kamu rasakan, bukan
apa yang kamu pikirkan’ dengan mengisahkan seorang Ahmad Wahib seorang
mahasiswa dan wartawan tempo pada zamannya dengan menulis buku harian yang di
kumpulkan menjadi sebuah buku “Pergolakan Pemikiran Islam” oleh temannya
sepeninggal Ahmad Wahib. Hingga sempet buku ini ditarik edarannya dimasa Orde
Baru karena dianggap meresahkan mahasiswa d i zaman itu, Ujarnya.
Sementara
itu, Kusno Setyo Utomo, S.Sos, SH (Redaktur Radar Yogyakarta) mengatakan
menjadi seorang penulis itu harus melalui proses seperti pergantian siang dan
malam juga ada proses terlebih dahulu tidak instan begitu saja. Untuk itu
menulislah dengan tulisan-tulisan ringan seperti mengirimkan tulisan di pojok
bawah KR (Kedaulatan Rakyat) kolom sungguh-sungguh terjadi, setelah itu
mulailah dengan menulis di kolom-kolom selanjutnya seperti opini, ataupun media
cetak lainnya. Menulis di media cetak tidak akan sia-sia walaupun jika kalian
mengirim tidak pernah di terbitkan. Karena tidak ada yang sia-sia di dunia
tulis-menulis. Jika anda menulis menulislah dengan judul yang provokatif,
karena akan lebih membuat pembaca merasa penasaran isi sebuah tulisan, Ujarnya.
Sebelum
mengakhiri acara talkshow jurnalistik
moderator juga menanyakan kepada masing-masing pembicara tentang bagaimana
caranya agar sebuah tulisan bisa tersampaikan, mengingat tema talkshow kali ini
yaitu “Buatlah Tulisanmu Bersuara”.
Moderator menanyakan dari masing-masing sudut pandang pembicara. Pembicara satu
Deni Asyari, MA. Selaku direktur Suara Muhammadiyah menyampaikan tulisan dalam
persektif dakwah. Sementara itu Kusno Setyo Utomo, Sos., SH karena beliau dari
wartawan Radar Yogjakarta menguraiakan bagaimana agar tulisan di terima oleh
masyarakat pada umumnya.
Acara talkshow
jurnalistik di akhiri dengan jawaban dari masing-masing pembicara yang
sudah mendapatkan pertanyaan dari masing-masing peserta mulai dari pertanyaan
apakah menulis harus menjadi gaya hidup? Manakah berita yang harus diliput antara
berita penting dan bahagia? Dan bagaimanakah peran mahasiswa dalam dunia
jurnalistik?
Dari beberapa
pertanyaan tersebut rupanya peserta cukup antusias dalam Talkshow Jurnalistik,
semoga dengan antusiasnya mahasiswa yang mengikuti hingga akhir acara dan
bertanya kepada pembicara juga mempunyai antusias yang tinggi dalam menulis
guna menunjang akademik maupun non akademik sebagai seorang mahasiswa.
Foto-foto dokumentasi kegiatan:
Penerima registrasi peserta talkshow jurnalistik |
Peserta saat registrasi talkshow jurnalistik |
MC saat memandu jalannya acara |
![]() | |||||
Tim paduan suara saat menyanyikan lagu |